Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) menyoroti kecenderungan perbankan yang lebih memilih menempatkan likuiditasnya pada surat berharga ketimbang menyalurkannya dalam bentuk kredit atau pembiayaan kepada debitur.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan, dari sisi penawaran, perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit di tengah DPK yang tumbuh meningkat menjadi 6,96 persen (yoy) pada Juni 2025.
“Perkembangan ini mengakibatkan bank cenderung menempatkan pada surat-surat berharga dan meningkatkan standar penyaluran kredit (lending standard). Dari sisi permintaan, perkembangan kredit ini juga dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi yang perlu terus didorong,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Juli 2025, di Jakarta, Rabu (16/7/2025).