Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251219_142747.jpg
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/12/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Meski kondisi Banda Aceh sudah pulih, empat kabupaten di Aceh masih mengalami pemadaman bergilir dengan tingkat kelistrikan di bawah 50 persen.

  • Kendala utama pada infrastruktur distribusi listrik, terutama jaringan tegangan rendah yang belum terselesaikan, bukan disebabkan oleh keterbatasan pasokan listrik atau masalah pada pembangkit.

  • Pemerintah terus berupaya maksimal melalui kerja sama lintas sektor untuk mempercepat perbaikan infrastruktur kelistrikan di Ace

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan pasokan listrik di Banda Aceh telah kembali normal sesuai kondisi sebelum bencana banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data terkini, seluruh beban listrik di Banda Aceh dengan kapasitas sekitar 120 megawatt telah menyala penuh sejak semalam.

"Kami harus sampaikan secara data terkini, Banda Aceh semalam, Alhamdulillah puji Tuhan, sudah normal sesuai dengan apa yang sebelum terjadi bencana, 120 megawatt di Banda Aceh semuanya sudah nyala," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

1. Sebanyak empat kabupaten di Aceh masih alami pemadaman bergilir

Suasana Kota Banda Aceh setelah listrik kembali dipulihkan (dok.PLN)

Meski kondisi Banda Aceh sudah pulih, Bahlil menyebut masih terdapat empat kabupaten di Aceh yang tingkat kelistrikannya belum sepenuhnya normal atau masih di bawah 50 persen. Keempat wilayah tersebut yakni Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah.

"Tapi, secara umum untuk Aceh normal tinggal empat kabupaten tadi. Itu masih pemadaman bergilir," ujar Bahlil.

2. Gangguan bukan di pembangkit tapi infrastruktur distribusi

Pemasangan jalur kabel untuk tower listrik darurat di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. (dok. Kementerian ESDM)

Bahlil menjelaskan, gangguan kelistrikan yang masih terjadi bukan disebabkan keterbatasan pasokan listrik atau masalah pada pembangkit. Kendala utama pada infrastruktur distribusi, khususnya jaringan tegangan rendah yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Dia menyebut sebagian akses jalan baru dapat diselesaikan, sementara beberapa wilayah lainnya masih terdampak banjir. Kondisi tersebut membuat penyaluran listrik belum bisa dilakukan secara penuh karena berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.

"Iya, pemadaman bergilir itu diakibatkan karena infrastruktur kan? Jalan, kemudian tower-tower kita yang belum bisa dibangun. Ada yang sudah dibangun, jatuh lagi. Karena pas air terbawa," tuturnya.

3. ESDM gandeng masyarakat pulihkan kelistrikan di Aceh

Pemulihan listrik di Sumatra. (Dok. Kementerian ESDM)

Bahlil menyampaikan pemerintah terus berupaya maksimal melalui kerja sama lintas sektor. Tim PLN, Kementerian ESDM, TNI, Polri, hingga masyarakat setempat, terus berkolaborasi untuk mempercepat perbaikan infrastruktur kelistrikan.

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menambahkan, secara jaringan utama atau backbone kelistrikan Sumatra, termasuk jalur Bireuen dan Arun, saat ini sudah kembali terhubung.

"Insya Allah kalau di tower-tower rendah atau tiang-tiang yang rendah ini infrastrukturnya sudah bisa selesai, maka itu bisa kami selesaikan," kata Bahlil.

Editorial Team