Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri BUMN Erick Thohir Raker dengan Komisi VI (Tangkap Layar TV Parlemen DPR Komisi VI)
Menteri BUMN Erick Thohir Raker dengan Komisi VI (Tangkap Layar TV Parlemen DPR Komisi VI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Garam agar dapat melakukan investasi di luar negeri, sehingga bisnis garam yang selama ini hanya fokus untuk kebutuhan komsumsi dapat berkembang.

"Garam masih fokus pada garam konsumsi, bagus, tapi garam kebutuhan industri impor. Kita sedang bicara dengan Menko (Menteri Koordinator Perekonomian), Mendag (Menteri Perdagangan) mungkin gak perusahaan garam BUMN diberikan kesempatan untuk mulai melihat potensi investasi di luar negeri, bukan di sini, untuk melihat garam industri," kata dia, dalam diskusi yang disiarkan Rakyat Merdeka,, Kamis (18/6).

1. Membutuhkan waktu satu hingga dua tahun

Menteri BUMN Erick Thohir kunjungan kerja ke Bandara Soekarno-Hatta. Dia meninjau dan melihat fasilitas dan perlengkapan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Bandara Soetta, Rabu (11/3)

Meski Erick mengaku tidak mudah untuk mewujudkan rencana tersebut. Menurut dia mungkin membutuhkan waktu satu hingga dua tahun, namun hal itu harus segera dimulai.

"Beda dengan stasiun yang hanya butuh waktu tiga bulan. Ini sulit tapi harus dimulai," kata dia.

2. PT Garam masuk ke dalam klaster pupuk dan pangan

Menteri BUMN Erick Thohir Raker dengan Komisi VI (Tangkap Layar TV Parlemen DPR Komisi VI)

Erick saat ini sedang melakukan restrukturisasi perusahaan-perusahaan BUMN dengan cara menyelesaikan penyusunan klasterisasi menjadi 12 klaster.

Adapun PT Garam, masuk ke dalam klaster pupuk dan pangan, yang dibawahi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

3. Masing-masing wakil menteri BUMN memegang enam klaster

Menteri BUMN Erick Thohir (Tangkapan Layar TV Parlemen DPR)

Erick menjelaskan, Wakil Menteri I BUMN Budi Gunadi Sadikin akan membawahi klaster yang terdiri dari migas dan energi, minerba, perkebunan dan kehutanan, pupuk dan pangan, farmasi dan kesehatan, serta pertahanan, manufaktur dan industri lainnya.

"Saya pindahkan klaster dari Pak Wamen II perkebunan dan kehutanan ke Pak Wamen I, karena memang perkebunan, kehutanan, pupuk dan pangan bisa jadi sinergi yang kuat," ujar dia.

Sementara Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan membawahi jasa keuangan, jasa asuransi dan dana pensiun, telekomunikasi dan media, pembangunan dan infrastruktur, pariwisata, logistik, dan lainnya, serta sarana dan prasarana perhubungan.

Editorial Team