Ilustrasi buku tabungan BRI dan BCA (IDN Times/Umi Kalsum)
Kedua, LPS menilai prospek likuiditas perbankan relatif terjaga ditopang pertumbuhan DPK yang lebih stabil, diikuti membaiknya tingkat permodalan serta fungsi
intermediasi. Purbaya mengatakan kinerja pertumbuhan kredit bank umum melanjutkan tren yang membaik di mana pada Desember 2021 kredit perbankan tumbuh sebesar 5,24 persen secara year on year (yoy), sementara pertumbuhan DPK berada di level yang masih cukup tinggi yaitu sebesar 12,21 persen secara yoy.
Selain itu fundamental kondisi perbankan masih relatif kuat ditunjukkan dengan rasio permodalan industri yang berada di level 25,67 persen dan rasio alat likuid di kisaran 157,94 persen.
"Proses pemulihan perekonomian domestik yang didukung dengan mulai meningkatnya penyaluran kredit perbankan masih dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang cukup tinggi, utamanya berasal dari dampak pandemi Covid-19 varian Omicron," kata Purbaya.
"Meski demikian, fungsi intermediasi perbankan perlu terus didorong dengan kebijakan stimulus perbankan yang terukur serta mempertimbangkan stabilitas sistem keuangan," tambahnya.