Facebook.com/luhutbinsar.pandjaitan
Dalam postingannya tersebut, Luhut menuliskan pesan rindu kepada istrinya yang berulang tahun ke-71. Dia tidak bisa menemui istrinya lantaran sedang menjalani karantina setelah melakukan tugas kenegaraan dari Tiongkok.
"Saya hanya bisa menuliskan pesan ini sembari menatap ke jendela tempat karantina dan membayangkan wajah yang tetap cantik meskipun semburat rambut putih nya semakin banyak," ungkap Luhut.
Dalam pesan tersebut, Luhut mengenang pertemuan pertamanya dengan Devi saat di Bandung, tahun 1965. Luhut mengaku sangat beruntung bisa mendapatkan istri yang tidak hanya cerdas dan cantik, tetapi juga memiliki hati yang ikhlas.
"Sejak menikah di tanggal 27 November 1971, dan akhirnya dikaruniai 4 orang anak. Saya paham bahwa tidak pernah mudah menjadi istri seorang prajurit TNI yang sering bertugas ke luar daerah. Karena itu melihat anak cucu saya tumbuh dengan baik, membuat saya merasa berhutang pada istri saya. Seseorang yang rela mengorbankan cita-cita pribadinya demi mendidik anak-anak dan menjaga keluarga," jelas Luhut.
"Sebagai anak seorang Menteri di zaman Presiden Soekarno, meninggalkan segala kenyamanan hidupnya tentu bukanlah hal yang mudah, tapi semua itu ia lakukan dengan ikhlas," tambahnya.