Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Irfan menyampaikan bahwa pertumbuhan pendapatan tersebut juga memperkuat outlook kinerja positif Garuda dalam langkah untuk realisasi rights issue, baik yang terkait dengan implementasi rencana perdamaian PKPU, maupun rencana penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun dalam mendukung program restorasi armada untuk memperkuat ketersediaan alat produksi menjelang periode peak season liburan akhir tahun.
Sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga performa operasional, sepanjang 2022 hingga Oktober lalu Garuda Indonesia berhasil mempertahankan ketepatan waktu rata-rata diatas 85 persen.
"Dengan outlook kinerja yang positif serta dengan diumumkannya putusan Mahkamah Agung atas penolakan kasasi serta berbagai percepatan langkah rekognisi hasil putusan PKPU yang saat ini tengah diintensifkan melalui otoritas hukum di Amerika Serikat, kami optimistis akan semakin memperkuat langkah Garuda untuk terus mengakselerasikan proses restrukturisasi yang kami proyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini," jelas Irfan.
"Hal ini yang tentunya turut menjadi momentum penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan momentum bangkitnya sektor industri aviasi di tahun 2023 mendatang," Irfan menambahkan.