Malaysia-Singapura Keroyokan Bangun KEK, Luhut: Kami Tidak Takut

Intinya sih...
- Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia siap bersaing dengan Malaysia-Singapura dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
- Luhut merasa lega atas pernyataan Presiden Jokowi yang selalu menyebut Indonesia sebagai negara yang kompetitif dan harus terus berkompetisi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia tidak gentar menghadapi kolaborasi Malaysia-Singapura dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Luhut mengungkapkan, Indonesia akan menghadapi pesaing dalam pengembangan KEK, yang mana pada awal tahun ini, Johor dan Singapura menandatangani koridor Special Economic Zone.
“Johor akan menyediakan lahan dan sumber daya energi yang kompetitif, di mana Singapura mendukung dengan kualitas SDM yang tinggi,” kata Luhut, dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/8/2024).
1. Luhut tegaskan Indonesia tak takut bersaing
Luhut merasa lega atas pernyataan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang selalu menyebut Indonesia sebagai negara yang kompetitif dan harus terus berkompetisi.
“Kami tidak takut bersaing dengan mereka, karena kita juga memiliki modal kekuatan yang baik, serta kredibilitas, kepercayaan yang selama ini sudah kita bangun,” ujarnya.
Luhut juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kepemimpinan Jokowi, meskipun masa jabatannya akan segera berakhir. Menurutnya, warisan yang telah ditinggalkan Jokowi akan sulit ditiru oleh pemimpin lain.
2. Persaingan tak cukup mengandalkan insentif
Luhut menekankan pentingnya kredibilitas sebagai dasar kepercayaan bagi investor. Menurutnya, Indonesia tidak bisa lagi bersaing dengan negara-negara tetangga hanya dengan mengandalkan insentif.
Selain insentif, mantan Menkopolhukam itu menyatakan kredibilitas dan kepercayaan adalah faktor kunci yang harus dipertahankan untuk merebut hati investor.
“Kita tidak dapat bersaing lagi dengan negara-negara tetangga hanya sekadar mengandalkan insentif. Tidak hanya insentif,” ujarnya.
3. Malaysia berambisi seperti Shenzhen di China
Dilansir laman resmi Kantor Perdana Menteri Malaysia, Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ) mulai terbentuk dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Malaysia dan Singapura pada 11 Januari 2024.
JS-SEZ ditargetkan dapat meningkatkan perdagangan antara Johor dan Singapura serta berkembang seperti Shenzhen di China. Zona tersebut bertujuan memperkuat koneksi bisnis dan meningkatkan konektivitas antara kedua negara, yang berdekatan dengan perbatasan Singapura.
Zona ekonomi khusus tersebut juga dirancang agar dapat memperbaiki ekosistem bisnis di Iskandar Malaysia dan Singapura, dengan fokus pada sektor elektronik, jasa keuangan, jasa terkait bisnis, dan kesehatan.