Mantap! Blok Rokan Setor Rp30 Triliun ke Kas Negara

IDN Times, Pekanbaru – “Transisi Wilayah Kerja Rokan dengan kompleksitas tinggi dan skala terbesar di kawasan Asia Tenggara, merupakan model alih kelola terbaik,” ujar Direktur Pertamina Nicke Widyawati. Eksekutif puncak yang ada di peringkat 17 dalam daftar perempuan paling berpengaruh sedunia, versi Majalah Fortune Internasional itu, tak menyembunyikan rasa lega dan bangga, saat menyampaikan perkembangan Satu Tahun alih kelola Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan, di acara dengan pemimpin redaksi, di kompleks Blok Rokan, Rumbai, Pekanbaru, Minggu malam, 7 Agustus 2022.
Didampingi Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, dari Subholding Upstream Budiman Parhusip dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A. Suardin, Nicke membeberkan data-data aktivitas di Blok Rokan.
Sejak alih kelola dari Chevron Pacific International (CPI), 9 Agustus 2021, Pertamina mengklaim berhasil mempertahankan laju produksi minyak yang landai sebelumnya, menjadi meningkat pada masa operasi oleh PHR. Sebelum alih kelola rata-rata produksi minyak Blok Rokan adalah 158,7 MBOPD (ribu barel setara minyak bumi per hari). Setelah dikelola oleh PHR, rata-rata produksi minyak Blok Rokan meningkat menjadi 159 MBOPD, dan kini mencapai 161,9 MBOPD.
“Sebelum diambilalih Blok Rokan cenderung turun produksinya. Jika Pertamina tidak melakukan upaya ekstra, produksi bisa drop 26 persen sampai ke 120-an barel per hari,” kata Jaffee. Saat ini, Blok Rokan berkontribusi sebesar 30 persen dari total produksi Subholding Upstream, dan 26 persen terhadap produksi minyak nasional.
“Blok Rokan juga berhasil setor penerimaan negara, baik penerimaan pajak maupun bukan pajak senilai Rp30 triliun,” kata Nicke.
Selain itu, di era PHR, Blok Rokan mencatat pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60 persen, dari syarat kementerian perindustrian sebesar 30 persen. “Baru-baru ini PHR merekrut 52 posisi yang khusus dibuka untuk sumberdaya manusia lokal di sini, yang melamar 10 ribuan. Jadi yang terpilih adalah yang terbaik. Ada syarat memiliki Kartu Tanda Penduduk di sini, atau lahir di sini,” ujar Nicke.
1. Blok Rokan lakukan pengeboran 370 sumur, rata-rata satu setiap hari.
Sebelum alih kelola, Blok Rokan lakukan sebanyak 105 pemboran setahun. Di tangan Pertamina, dilakukan 370 pemboran sumur. Saat diambilalih, Blok Rokan memiliki 25 Rig Work Over Well Services (WOWS). “Saat ini sudah ada 32 Rig, dan pada akhir 2022 kita rencanaakan ada 52 WOWS,” kata Nicke.
Jaffee menambahkan, saat alih kelola ada 9 Rig Pemboran. Saat ini ada 21 Rig, dan akhir tahun direncanakan 27 Rig. Dari segi volume cadangan di awal masa transisi alih kelola Blok Rokan ada 320,1 juta barel per hari (MMBOE). Setelah transisi menjadi 370,2 juta barel per hari. Pengeboran ini adalah bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional dan target-target yang telah ditetapkan.
”Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan mampu mempertahankan tingkat produksi dan menunjukkan operasi yang optimal, sehingga WK Rokan tetap menduduki posisi sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia,” kata Nicke.
Produksi Blok Rokan 100 persen ditujukan untuk konsumsi kilang domestik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Keberhasilan alih kelola ini juga menguntungkan pemerintah daerah dengan meningkatnya pendapatan daerah melalui Participating Interest 10 persen kepada BUMD.