Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai ekspor batik dan produk batik dapat menyentuh angka 100 juta dolar AS pada 2023 atau setara Rp1,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).
Sementara per Januari-April 2023, nilai ekspor batik dan produk batik sebesar 26,7 juta dolar AS. Sedangkan realisasi sepanjang 2022, menyentuh angka 64,56 juta dolar AS atau meningkat 30,1 persen dibanding 2021.
“Industri batik juga merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja hingga jutaan orang. Artinya, sektor industri batik ini telah memberikan kehidupan dan penghasilan bagi jutaan rakyat Indonesia," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, dikutip Kamis (3/8/2023).