Ilustrasi kecelakaan IDN Times/Mardya Shakti
Kemenhub dan Pemerintah Daerah Provinsi/Kota di wilayah Sumatra Selatan telah melakukan sejumlah upaya untuk mengoptimalkan layanan angkutan umum di Kota Palembang.
Di sektor perhubungan darat, sejumlah program yang tengah dijalankan oleh Ditjen Perhubungan Darat di antaranya yaitu program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS) yang dikenal sebagai Transportasi Ekonomis, Mudah, Aman, dan Nyaman atau "Teman Bus".
Program Teman Bus telah dilaksanakan sejak 2020 dan telah dilaksanakan di 10 kota besar di Indonesia yakni Surakarta, Denpasar, Yogyakarta, Medan, Banjarbakula, Mamminasata, Banyumas, Surabaya, Bandung dan juga Kota Palembang.
Program lainnya yaitu rerouting 4 trayek BRT Trans Musi sejak 1 Februari 2022 yakni terdiri dari Koridor 1: Terminal Alang Alang Lebar - Halte Integrasi Bawah Ampera, Koridor 2: Terminal Sako - Palembang Square, Koridor 3: Palembang Square - Pusri (Via Jl. Rajawali), Koridor 4: Terminal Alang Alang Lebar - Talang Jambe (Via Talang Betutu).
Selanjutnya yaitu penyediaan feeder yang terintegrasi dengan layanan Bus Trans Musi dan LRT sebanyak 2 rute yakni Asrama Haji – Sematang Borang Via Jalan Noerdin Panji, dan Terminal Sako – Simpang Polda Via Sukabangun dan Jalan Basuki Rachmat.
Sementara, di sektor kereta api, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatra Selatan juga tengah menjalankan sejumlah program di antaranya yaitu menyiapkan sebanyak 5.000 kartu secara bertahap, dan tiket berlangganan untuk ASN Pemda Kota Palembang melalui koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatra Selatan.
Lalu, ada juga program “Edukasi Naik LRT” ke sekolah bagi pelajar maupun masyarakat umum; perbaikan fasilitas Ramp untuk pejalan kaki di stasiun-stasiun LRT; penyediaan fasilitas tas belanja untuk ibu-ibu pengguna LRT; dan menerbitkan aturan memperbolehkan penumpang LRT membawa sepeda lipat maupun nonlipat.