Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen. Bila dirinci berdasarkan wilayah, Maluku dan Papua menjadi satu-satunya yang kinclong.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia Maluku dan Papua di kuartal II 2020 sebesar 2,36 persen. Sementara itu kontribusinya ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,37 persen.

"Karena pertumbuhan ekonomi khusus Papua dan Papua Barat masih tumbuh positif karena basenya tahun lalu dua provinsi ini tumbuh negatif," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Rabu (5/8/2020).

Papua triwluan II 2019 minus 23,91 persen, triwulan II 2020 ini ada peningkatan produksi biji tembaga dan emas sehingga tumbuh 4,52 persen. Sementara Papua Barat di triwulan II 2019 minus 0,49 persen dan sekarang tumbuh positif tipis.

1. Selain Maluku dan Papua, ekonomi seluruh wilayah minus

Ilustrasi pertumbuhan PAD (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau tumbuh negatif. Pulau Jawa misalnya, pada triwulan II ini pertumbuhannya minus 6,69 persen. Bali dan Nusa Tenggara juga minus 6,29 persen, Sumateria minus 3,01 persen, Kalimantan minus 4,35 persen dan Sulawesi minus 2,76 persen.

2. Berdasarkan kontribusi ke nasional, pertumbuhan ekonomi pulau Jawa masih tertinggi

Ilustrasi kepulauan Indonesia. (IDN Times/Kevin Handoko)

Berdasarkan kontribusi secara nasional, Pulau Jawa masih yang tertinggi dengan kontribusi sebesar 58,55 persen, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3 persen, Sumatera 21,49 persen, Kalimantan 8,04 persen, Sulawesi 6,55 persen.

"Dampak pandemik COVID-19 sangat mempengaruhi kinerja ekonomi kelompok provinsi di pulau Jawa dan lainnya yang mengalami kontraksi," imbuh Suhariyanto.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2020 terendah sejak 1999

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai informasi, BPC mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2020 terkontraksi atau minus 5,32 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa kontraksi tersebut terendah sejak triwulan I 1999.

"Kalau kita melacak kembali kepada peratumbuhan ekonomi secara triwulanan, kontraksi ini terendah sejak triwulan I 1999. Pada waktu itu mengalami kontraksi sebesar minus 6,13 persen," ujarnya.

Editorial Team