Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Komitmen OJK untuk meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan penyelenggara keuangan

  • Konfirmasi BCA bahwa sistem mereka aman dan sedang melakukan investigasi mendalam terkait dugaan pembobolan RDN

  • BCA memastikan tidak ada kerugian finansial nasabah akibat dugaan pembobolan RDN Panca Global Kapital

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Serangan siber dalam industri keuangan semakin ganas. Bukan hanya rekening perbankan yang rentan, rekening dana nasabah (RDN) dalam transaksi saham pun juga rawan menjadi sasaran penyalahgunaan.

Beberapa waktu lalu, sejumlah perusahaan sekuritas juga menjadi sasaran pembobolan RDN. Kasus terbaru dugaan pembobolan itu menimpa PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA.

Atas dasar itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Self-Regulatory Organization (SRO) untuk melakukan pembatasan atau menghentikan layanan RDN pada hari libur.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi meminta agar pemindahbukuan atau penarikan dana dari RDN hanya dapat dilakukan ke rekening atas nama nasabah yang sama atau rekening lain yang telah didaftarkan sebelumnya.

"Kebijakan serupa juga diterapkan pada bank-bank pengelola RDN, sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan investor dan mencegah potensi penyalahgunaan rekening," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/9/2025).

1. Komitmen OJK

ilustrasi serangan siber (freepik.com/freepik)

Untuk diketahui, dugaan pembobolan RDN yang menimpa Panca Global Kapital melalui rekening yang dikelola BCA bukanlah kasus pertama.

Sebelumnya, dugaan serupa juga menimpa sederet perusahaan sekuritas, antara lain RHB Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, dan NH Korindo Sekuritas Indonesia

"OJK juga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan seluruh penyelenggara keuangan, baik di pasar modal maupun perbankan," kata Inarno.

2. Konfirmasi BCA

Ilustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P

Di sisi lain, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (12/9/2025), Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi mendalam bersama perusahaan sekuritas terkait.

"Sehubungan dengan informasi terkait Rekening Dana Nasabah BCA di salah satu perusahaan sekuritas, dapat kami pastikan bahwa sistem BCA aman. Saat ini, BCA sedang melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian tersebut, bersama-sama dengan perusahaan sekuritas terkait,” tutur dia.

3. BCA pastikan tidak ada kerugian finansial nasabah

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelumnya muncul dugaan pembobolan RDN Panca Global Kapital di BCA. Berdasarkan informasi yang sempat beredar, kerugian akibat dugaan tersebut mencapai Rp70 miliar.

BCA melalui Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility, Hera F Haryn pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait informasi tersebut.

Hera menegaskan, informasi yang beredar soal dugaan pembobolan RDN dan menyebabkan kerugian Rp70 miliar adalah berita bohong alias hoaks.

"Informasi tersebut tidak benar. Dapat kami pastikan bahwa sistem di BCA aman, dan tidak ada kerugian finansial yang dialami nasabah," kata Hera.

Editorial Team