Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan meskipun bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga pekan lalu, tetapi muncul ekspektasi itu bisa menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan agresif bank sentral selama setahun.
Bos The Fed, Jerome Powell, menunjukkan pentingnya data yang akan datang, yakni indeks harga konsumen, laporan ketenagakerjaan, dan indeks biaya ketenagakerjaan, sebelum pertemuan September 2023.
Data AS lainnya seperti Economic Complexity Index atau Indeks Kompleksitas Ekonomi kuartal II-2023, disebutkan Ibrahim, mencapai satu persen pada Jumat pekan lalu, turun dari 1,2 persen pada kuartal I-2023 dan puncaknya 1,4 persen pada kuartal I-2022.
"Hal ini menunjukkan tekanan inflasi dari kenaikan upah berkurang, menambah alasan bagi pembuat kebijakan The Fed untuk diam di September nanti," ujarnya.