Jakarta, IDN Times - Raksasa energi Rusia Gazprom menyatakan telah menandatangani perjanjian dengan China untuk memulai pembayaran pasokan gas ke China dalam kurs yuan dan rubel, bukan dolar AS. Kebijakan tersebut diambil sebagai respons Beijing dan Moskow yang terkena sanksi dari negara-negara barat.
“Mekanisme pembayaran baru adalah solusi yang saling menguntungkan, tepat waktu, andal, dan praktis,” CEO Gazprom Alexei Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan konferensi video dengan kepala grup minyak China CNPC, Dai Houliang, seperti dilansir dari ChannelNews Asia pada Kamis (8/9/2022).