Jakarta, IDN Times - Berbagai lembaga memprediksi dan memberi peringatan akan kemungkinan terjadinya resesi yang diperkirakan dapat memangkas pertumbuhan ekonomi. Tantangan Ekonomi tersebut tidak hanya dihadapi oleh Indonesia namun juga negara-negara lainnya.
Proyeksi tersebut juga mengacu kepada laporan World Economic Outlook: Countering The Cost of Living Crisis yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pada Selasa (11/10). Di mana data laporan menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini tidak berubah, yakni pada 3,2 persen.
Sementara tahun depan, pertumbuhan ekonomi dipangkas menjadi 2,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen. IMF melihat situasi 2023 merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali masa pandemik COVID-19 dan krisis keuangan global.
Meski dalam bayang-bayang resesi, niat untuk berinvestasi tentu harus tetap ada. Sebab, seorang investor tentu harus bisa mengambil peluang dalam setiap kondisi yang ada. Untuk kamu yang ingin berinvestasi di tengah bayang-bayang resesi, simak tipsnya berikut ini.