Jakarta, IDN Times - Keputusan pemerintah untuk membuka keran ekspor pasir laut memicu protes dari aktivis lingkungan dan sejumlah politikus. Mereka menilai tindakan tersebut mengeksploitasi lingkungan dan menimbulkan dampak sosial yang negatif.
Hal tersebut tak hanya diberitakan di Tanah Air, tapi juga menjadi sorotan media asing. Salah satunya Channel News Asia yang menulis laporan berjudul "Indonesia’s move to allow export of sea sand draws brickbats, but Jokowi defends change".
CNA mengutip Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang mengatakan yang diekspor bukanlah pasir laut melainkan sedimentasi.
"Ini bukan pasir laut. Yang boleh (diekspor) itu sedimentasi,” kata Jokowi dalam artikel yang dirilis CNA pada 19 September.