Menurut pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS karena sentimen risk off di pasar. Penurunan bursa dunia akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global, terutama di AS dan China, mempengaruhi pergerakan rupiah.
Sentimen risk off adalah kondisi di mana investor cenderung menghindari aset-aset yang dianggap berisiko tinggi dan lebih memilih aset-aset yang dianggap aman. Itu biasanya terjadi ketika ada kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, ketidakstabilan politik, atau peristiwa besar yang dapat mempengaruhi pasar keuangan.
Dalam kondisi risk off, investor lebih cenderung mengalihkan investasi mereka dari saham atau mata uang negara berkembang ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas, atau mata uang yang stabil seperti dolar AS.
“Rupiah diperkirakan akan berbalik melemah terhadap dolar AS oleh sentimen risk off di pasar dengan anjloknya bursa dunia di tengah kekuatiran perlambatan ekonomi global terutama AS dan China,” kata Lukman.