Osaka, IDN Times - Integrasi menyeluruh yang memudahkan mobilitas pejalan kaki dapat ditemukan di berbagai wilayah di Prefektur Osaka, Jepang.
Integrasi itu diwujudkan dengan membuka akses gedung-gedung, ritel, dan sarana publik lainnya dengan moda transportasi umum. Konsep yang sudah menjadi hal biasa di Osaka, kini mulai diterapkan di Indonesia, khususnya DKI Jakarta.
Melalui proyek Dukuh Atas Hub, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta (Perseroda) ingin memberikan kenyamanan lebih untuk pejalan kaki.
Nantinya, di kawasan Dukuh Atas yang terhubung dengan Stasiun MRT Jakarta, LRT Jabodebek, TransJakarta, dan Commuter Line atau KRL akan dibangun jembatan pejalan kaki (pedestrian bridge).
Rencananya, jembatan itu bentuknya melingkari kawasan Dukuh Atas, dan akan terhubung ke gedung-gedung di sekitarnya. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, jembatan yang akan dibangun nantinya berbentuk cincin donat.
Salah satu inspirasi pembangunan Dukuh Atas Hub itu adalah Abeno pedestrian bridge di kawasan Abenosuji, Osaka.
Pedestrian bridge yang bentuknya mirip simbol alfa itu terhubung dengan Stasiun Osaka Abenobashi, Stasiun Tennoji, dan gedung-gedung di sekelilingnya. Salah satu gedung yang terhubung dengan pedestrian bridge itu adalah Abeno Harukas, gedung tertinggi di Osaka.
