petani binaan PT Vale Indonesia (vale.com)
Pada 2015, di tengah ketidakpastian yang nyaris membuat para petani kehilangan harapan, PT Vale Indonesia melangkah masuk sebagai mitra yang berjalan beriringan. Melalui program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB), perusahaan memperkenalkan pendekatan baru yang berakar pada keberlanjutan yaitu, System of Rice Intensification (SRI) organik. Metode ini meninggalkan ketergantungan pada pupuk kimia dan mengembalikan kekuatan tanah yang lelah.
Petani dibimbing untuk menanam lebih sedikit, merawat lebih cermat, dan memanen lebih banyak. Pupuk kimia diganti dengan bahan alami, air digunakan secukupnya, dan hama dikendalikan tanpa racun. Ini sebentuk buah pemikiran yang memulihkan cara mengolah lahan yang penuh hormat pada alam, layaknya dahulu kala umat manusia dan Bumi masih saling menjaga.
PT Vale Indonesia bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pertanian menginisiasi program ini dalam semangat pemberdayaan yang utuh. Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), mereka membangun fondasi petani dan penyuluh lapangan. Pelatihan teknis digelar, sekolah lapangan diadakan, dan para petani dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan kelompok. Fasilitas penunjang, seperti alat penyiang, traktor tangan, hingga mesin panen modern, disalurkan lewat Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Mahalona demi meningkatkan produktivitas petani.
Direktur Corporate Affairs & General Administration PT Vale Indonesia, Yusuf Suharso, menyampaikan bahwa program ini adalah bukti nyata bagaimana masyarakat bisa tumbuh dan berdaya jika diberi ruang dan dukungan. “Program ini membuktikan bahwa masyarakat bisa berdaya dan hasilnya luar biasa,” ujarnya. Ia juga menegaskan, “Dalam mewujudkan cita-cita perseroan, yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan bersama, PT Vale terus berupaya berkontribusi bagi tanah air Indonesia.”
Para petani merasakan manfaat dan semangat baru yang tumbuh di sawah mereka. Biaya produksi jauh menurun, keterampilan meningkat, dan yang terpenting sawah menghasilkan beras berkualitas untuk disajikan kepada masyarakat. “Kita masih bisa panen antara 5 hingga 6 ton per hektarenya. Kalau dulu masih konvensional, tidak sampai segitu," tutur Dinul, salah seorang petani binaan PT Vale Indonesia.
Lebih dari seratus petani di Luwu Timur kini menapaki jalan baru yang lebih lestari. Bukan sekadar jalan untuk bertahan hidup, tetapi ini juga untuk menjaga kehidupan. Dengan pendampingan PT Vale Indonesia, hamparan sawah seluas 53 hektare kini ditanami padi dengan metode SRI Organik yang menghasilkan rata-rata 7 ton padi organik per hektare. PT Vale Indonesia memberi petani ruang untuk belajar dan bertumbuh dengan sungguh-sungguh. Dari sawah yang dulu lesu, kini tumbuh kembali kehidupan.