Jakarta, IDN Times - Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara penghasil emisi karbon terbesar. Kontribusi emisi karbon Indonesia mencapai ~1,48 GtCO2e (gigaton karbon dioksida ekuivalen) terhadap emisi GRK setiap tahunnya. Oleh sebab itu, diperlukan upaya ekstra untuk memastikan kemajuan progresif dalam mencapai target Perjanjian Paris, yaitu membatasi kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada 2050.
Menyadari isu ini, East Ventures dan Kadin Indonesia, dengan bimbingan dari WRI Indonesia, menghadirkan sebuah platform inovatif bernama ECOVISEA. Tak hanya itu, mereka juga mengajak para pelaku bisnis di industri apa pun untuk mengukur, mengelola, dan mengurangi emisi mereka secara akurat, sehingga memfasilitasi transisi menuju ekonomi rendah karbon.
"ECOVISEA merupakan platform yang esensial bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengukur dan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Kami yakin bahwa ECOVISEA akan memainkan peran penting dalam memungkinkan perusahaan-perusahaan nasional secara kolektif mencapai target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai Emisi Nol Bersih pada tahun 2060,” kata Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia pada saat peluncuran ECOVISEA bulan lalu.