ilustrasi pekerja tambang (usatoday.com)
Dilansir dari Small Biz Trends, istilah gig sendiri saat ini lekat penggunaanta untuk sebuah konser musik. Awalnya, istilah ini diciptakan pada dekade kedua 1900-an, oleh musisi jazz yang secara teratur tampil di klub.
Ekonomi gig muncul sebagai akibat dari Depresi Besar atau krisis malaise di Amerika yang menyebar ke dunia pada 1930. Gagasan tentang pekerjaan yang "kurang aman" dan tidak berbasis lokasi pun meningkat di era itu.
Saat itu, banyak petani menjual tanah mereka karena kekeringan dan harga yang jatuh. Mereka tidak dapat menemukan pekerjaan tetap sehingga terpaksa bekerja sebagai pendatang ke tempat lain, berpindah-pindah dari ladang ke ladang.
Pada 1940-an, ekonomi gig kembali diterapkan saat agen temporer pertama dibuka, menyediakan juru ketik dan staf administrasi terlatih lainnya untuk bisnis sementara.
Lalu, selama 1990-an, 10 persen dari tenaga kerja AS dipekerjakan sebagai pekerja kontrak, pekerja sementara dan pekerja panggilan, karena permintaan akan pola kerja yang lebih fleksibel dan staf tidak tetap meningkat.