Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-30 at 11.30.02.jpeg
Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Patriot Bond adalah instrumen pembiayaan strategis yang ditujukan kepada kelompok usaha besar dengan prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama.

  • Realisasi dana Patriot Bond telah melebihi target awal sebesar Rp50 triliun, dengan 46 konglomerat Indonesia sebagai pembeli utama.

  • Fokus alokasi dana dari Patriot Bond adalah untuk proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (WTE) di tujuh kota di Indonesia, dengan proporsi pembiayaan sekitar 30 persen ekuitas dan 70 persen pinjaman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menerbitkan surat utang bernama Patriot Bond. Lantas apa itu Patriot Bond?

Penerbitan Patriot Bond merupakan bagian dari strategi pembiayaan jangka menengah-panjang yang juga dimaksudkan untuk mengajak dunia usaha berkontribusi dalam agenda pembangunan nasional.

1. Apa itu Patriot Bond?

Ilustrasi surat utang (Pexels.com/Monstera)

Patriot Bond dicanangkan Danantara sebagai instrumen pembiayaan strategis, mirip dengan yang lazim digunakan di berbagai negara seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

Instrumen tersebut ditujukan kepada kelompok usaha besar dengan prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama, sehingga Patriot Bond bukan instrumen yang secara utama ditawarkan kepada investor ritel publik.

2. Realisasi pendanaan Patriot Bond

ilustrasi dokumen penting dan surat berharga (pexels.com/Anete Lusina)

Target awal penerbitan Patriot Bond ditetapkan sekitar Rp50 triliun. Namun, Danantara menyebutkan realisasi dana yang masuk telah menembus target, yakni di atas Rp50 triliun.

Sebuah dokumen yang beredar, menyebutkan 46 konglomerat Indonesia telah membeli Patriot Bond dengan total dana mencapai Rp51,75 triliun per September 2025. Daftar nama yang diklaim berkontribusi besar di antaranya adalah Antony Salim, Prajogo Pangestu, Sugianto Kusuma, Franky Widjaja, Boy Thohir & Edwin Soeryadjaya, Budi Hartono, dan Low Tuck Kwong. Masing-masing nama disebutkan berkontribusi sekitar Rp3 triliun.

Meski demikian, BPI Danantara menegaskan dokumen tersebut bukan informasi resmi, dan skema penerbitan masih menggunakan mekanisme private placement, bukan penawaran publik.

3. Fokus alokasi dana untuk proyek WTE

Proyek PSEL di Palembang (Dok. Kominfo Palembang)

Salah satu fokus utama penggunaan dana dari Patriot Bond adalah untuk proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (waste-to-energy/WTE) atau yang disebut Proyek Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).

Dalam proyek WTE, Danantara akan menggunakan dana Patriot Bond sebagai ekuitas atau modal sebagian. Proporsi pembiayaan dalam proyek WTE tersebut adalah sekitar 30 persen ekuitas dari Danantara dan 70 persen berupa pinjaman (debt).

Target pelaksanaan awal proyek WTE berada di tujuh kota, yaitu Bali, Yogyakarta, Bogor Raya, Tangerang Raya, Kota Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.

Pemerintah juga menyampaikan proyek WTE rencananya akan dilaksanakan di 34 kabupaten/kota yang memiliki volume sampah harian di atas 1.000 ton, dengan pembangunan awal di 10 titik, termasuk TPA Bantar Gebang.

Editorial Team