ilustrasi sertifikasi kerja (freepik.com/freepik)
Meskipun sama-sama terlibat dalam proses sertifikasi profesi, LSP dan BNSP memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Banyak orang yang menyangka keduanya lembaga yang sama karena sering disebut bersamaan. Padahal, memahami perbedaan LSP dan BNSP sangat penting, terutama jika kamu sedang mempertimbangkan untuk mengikuti uji kompetensi.
Agar lebih jelas, berikut beberapa poin utama yang membedakan LSP dan BNSP berdasarkan fungsi, status hukum, hingga interaksi mereka dengan peserta sertifikasi:
Fungsi utama
BNSP berperan sebagai penentu arah dan pengawas dari seluruh sistem sertifikasi profesi nasional. Lembaga ini bertugas menyusun kebijakan dan memastikan semua proses sertifikasi berjalan sesuai standar. Sementara itu, LSP berfungsi sebagai pelaksana uji kompetensi yang mengaplikasikan skema yang sudah ditentukan oleh BNSP di lapangan.
Status lembaga
BNSP adalah lembaga negara yang bersifat independen dan memiliki dasar hukum yang kuat. Lembaga ini berdiri di bawah koordinasi langsung pemerintah pusat dan bersifat nasional. Sedangkan LSP merupakan lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP, dan bisa dibentuk oleh sekolah, pelatihan, perusahaan, atau pihak independen.
Penerbitan sertifikat
BNSP tidak menerbitkan sertifikat secara langsung kepada peserta, melainkan hanya mengesahkan skema dan hasil uji yang dilakukan oleh LSP. Sertifikat kompetensi akan diterbitkan oleh LSP, namun nama BNSP tetap tertera di dalamnya sebagai bentuk pengakuan resmi. Ini menunjukkan, meski LSP yang mengeluarkan sertifikat, wewenang dan standarnya tetap berasal dari BNSP.
Hubungan dengan peserta
BNSP tidak berhubungan langsung dengan peserta uji kompetensi karena tugasnya lebih ke arah regulasi dan pengawasan sistem. LSP-lah yang menjadi penghubung langsung dengan peserta, mulai dari pendaftaran, pelaksanaan uji, hingga pengumuman hasilnya. Oleh karena itu, peserta akan lebih sering berinteraksi dengan LSP ketimbang BNSP dalam proses sertifikasi.