Jakarta, IDN Times - Praktik wash trading dinilai berpotensi menyesatkan pelaku pasar karena menciptakan kesan volume perdagangan efek yang lebih tinggi dari kondisi sebenarnya.
Dilansir Investopedia, skema ini dilakukan dengan cara memperdagangkan efek yang sama oleh pihak yang sama, baik melalui kolusi dengan broker maupun transaksi mandiri, sehingga memunculkan aktivitas pasar yang bersifat semu.
Melalui pola tersebut, investor dapat terdorong menganggap suatu efek memiliki minat pasar yang tinggi dan arah harga yang jelas, padahal aktivitas perdagangannya tidak mencerminkan transaksi ekonomi yang riil.
