Suasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)
Abdurrahman bin Auf merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki kemampuan mumpuni menjadi seorang pebisnis. Awal kesuksesannya bermula ketika dia ikut hijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW. Di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan dia dengan seorang konglomerat Madinah bernama Sa'ad bin Rabi.
Saking kayanya Sa'ad bin Rabi, dia berniat memberikan setengah kekayaannya dan juga menceraikan salah satu istrinya untuk diberikan kepada Abdurrahman bin Auf. Alih-alih menerimanya, Abdurrahman bin Auf justru meminta Sa'ad bin Rabi untuk menunjukkan letak pasar yang ada di Madinah.
Abdurrahman bin Auf kemudian melakukan sedikit riset pasar untuk bisa mengembangkan bisnisnya sendiri. Satu hal yang dia pelajari dari riset tersebut adalah harga sewa lahan di pasar begitu tinggi. Maka dari itu, Abdurrahman bin Auf pun menawarkan kerja sama dengan Sa'ad bin Rabi untuk mengelola sebidang lahan yang tidak terpakai di samping pasar.
Singkat cerita, Sa'ad bin Rabi membeli lahan tersebut dan menyerahkan pengelolaannya ke Abdurrahman bin Auf. Lahan tersebut kemudian dibagi menjadi kavling-kavling untuk disewakan kembali dengan harga yang lebih murah. Berawal dari sanalah kesuksesan Abdurrahman bin Auf sebagai taipan properti dimulai. Abdurrahman bin Auf menjadi sahabat Rasulullah paling sukses di antara lainnya.
Kesuksesan Abdurrahman bin Auf sebagai pengusaha berbanding lurus dengan kemampuan amalnya. Dia tercatat mampu menyumbang ribuan dinar dalam satu majelis dan bahkan namanya merupakan sosok penyumbang terbesar ketika Rasulullah dan para sahabatnya kekurangan perbekalan dalam Perang Tabuk.