CEO dan Pendiri Plataran Group, Yozua Makes saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Tak diduga, Plataran lahir karena 'kecelakaan'. Setidaknya, begitulah pengakuan Yozua saat memulai kisahnya mendirikan Plataran.
"Jawabannya pertama adalah kecelakaan. Jadi kita, saya dan istri saya sebenarnya mendirikan Plataran secara tidak sengaja karena background saya sebenarnya adalah pendidik. Saya mengajar di UI dan UPH, tapi kita mendirikan Plataran karena kita merasa bahwa kita harus menjaga kebudayaan Indonesia melalui pariwisata," tutur Yozua, Selasa (11/1/2022).
Atas dasar itu, Yozua dan istrinya menjadikan vila milik mereka di Canggu, Bali sebagai Plataran yang pertama 13 tahun lalu atau tepatnya pada 2009. Plataran Canggu pun menjadi awal Yozua terjun ke bisnis pariwisata dan food & beverages (F&B).
Setelah Canggu, Yozua menyasar sejumlah lokasi ikonik lainnya untuk jadi tempat berdirinya Plataran. Di Pulau Jawa, Plataran ada di Borobudur, Puncak, Jakarta, dan Bromo. Kemudian di Bali, selain Canggu, Plataran juga turut berada di Ubud dan Taman Nasional Bali Barat. Plataran juga kini hadir di Nusa Tenggara Timur (NTT) atau tepatnya di Labuan Bajo.
"Pertama itu tahun 2009, Plataran Canggu. Dari 25 karyawan dan kita baru saja berulang tahun 6 Januari kemarin yang ke-13 tahun. Sekarang karyawan kami sudah sampai 1.300 dari awalnya cuma 25," kata Yozua.