Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (IDN Times/ Triyan).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (IDN Times/ Triyan).

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmennya untuk memberantas praktik travel ilegal atau travel gelap setelah adanya kecelakaan maut yang terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek dalam momen mudik Lebaran tepatnya pada 8 April lalu.

Komitmen itu bakal dijalankan melalui kerja sama dengan beberapa pihak yang salah satunya adalah Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

Budi Karya pun menyampaikan, penindakan dan penegakan hukum terhadap oknum-oknum travel gelap tidak hanya dilakukan saat periode mudik Lebaran.

"Kita harus sistematis, tidak hanya pada saat Lebaran kita tindak, tetapi dari sekarang juga dilakukan penegakan hukum kepada angkutan ilegal dan digunakan secara berlebihan," kata Budi Karya di sela penutupan Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Jumat (19/4/2024).

1. Travel gelap ada karena muncul permintaan masyarakat

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). K (ANTARA FOTO/Awaludin/Ak/nz/pri.)

Sementara itu, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menyatakan bahwa adanya travel gelap karena permintaan dari masyarakat. Berdasarkan laporan Polri, travel gelap memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan jasanya dan menarik pelanggannya.

Kemenhub, kata Adita pada dasarnya telah melakukan razia terhadap travel gelap secara intens. Namun, para pelaku praktik ilegal tersebut kerap lolos dari pemeriksaan.

Maka dari itu, Kemenhub dan juga pihak terkait lainnya siap meningkatkan razia travel atau angkutan gelap. Selain itu, Adita meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih moda transportasi dan tidak menggunakan jasa travel gelap.

"Masyarakat juga harus berhati-hati dan jangan memilih yang seperti ini (travel gelap), kendaraan pelat hitam digunakan umum bukan kalangan dekat itu ilegal. Jadi (pemberantasan travel gelap) harus semua ikut kontribusi," kata Adita.

2. GranMax yang terlibat kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek sewaan tangan ketiga

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Di sisi lain, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan, kendaraan Daihatsu GranMax yang terlibat kecelakaan pada 8 April silam merupakan sewaan tangan ketiga.

"Jadi seperti saya menyewakan kendaraan kepada orang lain, kemudian orang itu menyewakan lagi ke pihak lain. Sehingga, ini tidak terjamin jam kerjanya dan juga dari sisi keselamatannya," ujar Aan.

Dia menambahkan, penggunaan angkutan tidak resmi ini akan menjadi perhatian Kepolisian dan juga Kemenhub. Aan juga memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan upaya penegakan hukum kepada oknum-oknum travel gelap ini.

3. Sopir Daihatsu GranMax jadi penyebab utama kecelakaan di Tol Japek

Salah satu minibus yang terlibat kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc)

Sebelumnya diberitakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan penyebab kecelakaan yang terjadi antara bus dengan 2 minibus di KM 58+600 arah Jakarta ruas Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin, 8 April 2024 silam.

Berdasarkan laporan KNKT, penyebab utama kecelakaan tersebut adalah pengemudi kendaraan travel tidak resmi yang bekerja melebihi waktu. Hal itu membuat pengemudi tersebut kekurangan waktu istirahat dan kemudian kelelahan.

Sebagai informasi, kendaraan travel tidak resmi itu merupakan GranMax yang menjadi pemicu awal terjadinya kecelakaan dengan bus PrimaJasa dan satu minibus lainnya, Terios.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik maka pengemudi akan berkurang konsentrasinya dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami micro sleep," ucap Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/4/2024).

Editorial Team