Ketua Dewan Pertimbangan KADIN, Anindya Bakrie (IDN Times/Reynaldy Wiranata)
Ketua Dewan Pertimbangan KADIN, Anindya punya jawaban lain saat ditanya soal 'apakah ingin menjadi Elon Musk'. Setengah berkelakar, Anin mengatakan Elon Musk yang ingin menjadi sepertinya.
"Karena dia startnya di electric vehicles, baru masuk ke media. Kalau saya kan dari media pengin ke electric vehicles," imbuhnya sambil tertawa.
Anin yang berkesempatan mewawancarai Elon dalam kesempatan tersebut juga menceritakan kisah di balik layar KADIN dan pemerintah mengundang Elon Musk.
Proses meyakinkan Elon Musk untuk hadir sebagai salah satu pembicara di B20 Summit ternyata melalui perjalanan panjang dan usaha keras dari KADIN dan pemerintah. Seperti apa cerita di balik layarnya?
Anindya mengungkapkan perjalanan mengundang Elon yang ternyata telah dimulai sejak April 2022. Dalam kesempatan itu, KADIN bersama pemerintah menekankan bahwa kedatangan Elon Musk di gelaran B20 tidak hanya menguntungkan Indonesia, tapi juga Elon sendiri.
"Saya bersama rombongan pemerintah, dalam hal ini Kemenko Maritim Investasi, ikut meyakinkan Elon," ujar pria yang akrab disapa Anin itu kepada IDN Times, di Nusa Dua, Bali Senin (14/11/2022).
Saat berbincang-bincang, pihak Indonesia memberikan pandangan kepada Elon keuntungan yang bisa didapatkannya. "Buat investasi, bukan hanya ke Indonesia tapi juga ASEAN, buat bahan baterai, bisa buat mobil dll," papar CEO Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tersebut.
Kesempatan berikutnya, dia menemui Elon di tempat peluncuran spaceX, Starbase di Boca Chica, Texas. "Itu kita diskusi lagi, saya mengatakan you musti bicara, datang. Karena banyak orang Indonesia yang mau jadi kayak lo, Elon. Dan dia juga kan berasaal dari negara, South Africa, berkembang juga."
Elon pun sempat menyetujui proposal itu dan merencanakan hadir di Bali. Namun, dia kemudian membatalkan rencana itu tiga hari lalu.