Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan selaku presidensi G20 tahun ini, Indonesia tetap akan mengundang Rusia dalam pertemuan tingkat tinggi yang digelar November 2022 di Bali. Menurut perempuan yang akrab disapa Ani itu, selaku tuan rumah, sudah menjadi kewajiban Indonesia untuk mengundang semua negara anggota KTT G20, termasuk Rusia.
Saat ini posisi Indonesia ikut terdampak dari perang di Ukraina. Sebab, sejumlah negara sudah mewanti-wanti tidak akan berpartisipasi di dalam KTT G20, bila Indonesia tetap mengundang Negeri Tirai Besi itu.
Langkah itu merupakan respons Amerika Serikat dan negara sekutunya yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan, Negeri Paman Sam ingin mendepak Rusia dari keanggotaan negara anggota G20.
Mengutip data yang dirilis oleh PBB, per April 2022, jumlah warga sipil yang tewas dalam perang di Ukraina mencapai 1.892. Sedangkan, 2.558 warga sipil lainnya terluka.
"Mengenai aspirasi dari beberapa negara yang ingin agar Rusia diisolasi, kami akan mengatakan sebagai presidensi, maka hal itu harus melalui proses konsensus. Artinya, kalau ada keinginan seperti itu ya harus disetujui oleh 20 negara anggota (G20)," ungkap Ani ketika diwawancarai oleh VOA Indonesia dan dikutip dari YouTube pada Sabtu, (23/4/2022).
Lalu, bagaimana nasib KTT G20 yang puncaknya bakal digelar di Bali? Apakah Indonesia bisa sukses mengundang ke-20 negara anggota datang ke Pulau Dewata?