Jakarta, IDN Times – Pemerintah berencana mengurangi subsidi listrik secara bertahap dengan mengandalkan pemanfaatan energi terbarukan yang lebih efisien.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto, mengatakan langkah ini diharapkan bisa menurunkan beban subsidi tanpa menaikkan tarif listrik bagi masyarakat.
Menurutnya, kebijakan tersebut justru diarahkan untuk mencari sumber-sumber pembangkit listrik yang lebih efisien dan berbiaya murah.
“Tujuannya kan itu. Kalau subsidi berkurang, bukan berarti harga listrik dinaikkan, melainkan dicari sumber-sumber penghasil listrik dengan biaya lebih rendah,” kata Purbaya.
Menkeu Purbaya Berencana Kurangi Subsidi Listrik dan Beralih ke PLTS

Intinya sih...
Pemerintah ingin kembangkan PLTS secara masif. Dicari teknologi PLTS yang lebih murah
Cari cara hasilkan listrik murah dan kurangi ketergantungan energi. Pengurangan subsidi tidak mengorbankan daya beli masyarakat
1. Pemerintah ingin kembangkan PLTS secara masif
Purbaya menyebutkan, anggaran subsidi listrik saat ini masih cukup tinggi. Karena itu, pemerintah terus mengembangkan teknologi agar biaya penggunaan listrik bisa menjadi lebih murah.
“Tapi kita lihat, harganya masih agak sedikit terlalu tinggi. Sekarang sedang dicari teknologi baru maupun upaya-upaya lain supaya harga produksinya bisa mendekati harga yang lebih murah, sehingga subsidi bisa mengecil atau bahkan betul-betul hilang,” katanya.
Ia menjelaskan, salah satu teknologi yang dimaksud adalah pemutakhiran pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) serta pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan.
“Jadi sedang dicari teknologi PLTS yang bagus. Tidak menutup kemungkinan juga memakai sumber-sumber energi baru terbarukan yang lebih murah dibandingkan yang ada sekarang. Saat ini sedang dihitung potensi peningkatan efisiensinya,” jelas Purbaya.
2. Cari cara hasilkan listrik murah dan kurangi ketergantungan energi
Ia menegaskan, pengurangan subsidi listrik bukan berarti pemerintah akan mengorbankan daya beli masyarakat. Upaya penghematan justru dilakukan lewat efisiensi biaya produksi energi.
"Saya bukan yang menghitung, nanti Kementerian ESDM yang akan melakukan perhitungannya. Tapi kalau memang dibutuhkan pembiayaan, tentu awalnya ada investasi. Kalau investasinya besar tetapi benar-benar menghasilkan listrik murah yang bisa mengurangi subsidi dalam beberapa puluh tahun ke depan, saya tidak akan ragu untuk membiayainya,” kata Purbaya.
3. Perkuat ketahanan energi
Langkah pemerintah ini sejalan dengan strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Purbaya menilai jika program ini berhasil, beban APBN bisa turun secara berkelanjutan dan ruang fiskal untuk belanja produktif semakin besar.