ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Hal berbeda terjadi pada ekonomi Indonesia karena APBN prudent dan posisi fiskal terus membaik. Rasio pajak setelah menurun sangat tajam karena pandemi, kini pemerintah sedang melakukan akselerasi.
"Kita juga mengurangi defisit kita sehingga kita bisa menurunkannya ke tingkat yang hampir mendekati keseimbangan primer, menikmati positif atau surplus. Rasio utang setelah mencapai puncaknya sebesar 40 persen, selama pandemi kini sedikit menurun menjadi 38,9 persen," tutur menkeu.
Adapun defisit APBN 2024 ditargetkan sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB0 atau secara nominal mencapai Rp522,8 triliun.