Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • SAL memadai untuk menyangga fiskal

  • Total aset Kemenkeu di 2024 capai Rp13.692 triliun

  • Realisasi defisit anggaran 2,3 persen dari PDB

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencapai Rp457,5 triliun. Angka ini sudah mempertimbangkan pemanfaatan SAL untuk pembiayaan APBN serta penyesuaian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA).

“SAL pada 2024 mencapai Rp459,5 triliun. Setelah digunakan untuk mendukung pembiayaan APBN dan memperhitungkan SiLPA dari penyesuaian lainnya, saldo akhir kas negara pada akhir tahun 2024 adalah Rp457,5 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (1/7/2025).

1. SAL memadai untuk menyangga fiskal

Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menegaskan, saldo anggaran lebih (SAL) tersebut berada pada level yang memadai dan berfungsi sebagai penyangga fiskal dalam menghadapi masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Presiden Prabowo Subianto, serta sebagai antisipasi terhadap potensi risiko global yang dinamis.

“Ini mencerminkan bahwa kebijakan fiskal dikelola secara hati-hati (prudent) dan berkelanjutan, meskipun kebutuhan untuk mendanai berbagai agenda nasional terus meningkat,” ujar Sri Mulyani.

2. Total aset Kemenkeu di 2024 capai Rp13.692 triliun

Pertumbuhan uang (pixabay.com)

Sementara itu, neraca pemerintah per 31 Desember 2024 menunjukkan kondisi keuangan negara yang solid, dengan total aset mencapai Rp13.692,4 triliun. Sementara itu, posisi kewajiban tercatat sebesar Rp10.269 triliun dan ekuitas mencapai Rp3.424,4 triliun.

“Hal ini menggambarkan kekayaan bersih negara serta kapasitas fiskal yang tetap terjaga dan dapat diandalkan untuk mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan,” tambahnya.

3. Realisasi defisit anggaran 2,3 persen dari PDB

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari sisi operasional, pendapatan negara sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp3.115,3 triliun, lebih rendah dibandingkan beban operasional yang mencapai Rp3.353,6 triliun. Dengan demikian, defisit operasional tercatat sebesar Rp238,3 triliun. Sementara dari sisi non-operasional, terdapat surplus sebesar Rp22,7 triliun.

Dengan realisasi belanja dan pendapatan tersebut, defisit APBN 2024 terkendali dalam batas aman sebesar 2,3 persen terhadap PDB, lebih rendah dari proyeksi Laporan Semester yang sebesar 2,7 persen PDB.

"Ini mencerminkan kebijakan fiskal dikelola secara prudent dan berkelanjutan.  Dengan capaian tersebut, keseimbangan primer juga berhasil mendekati posisi positif, yang menandakan konsolidasi fiskal yang semakin sehat dan secara keseluruhan defisit anggaran pada 2024 tercatat sebesar Rp215,7 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Editorial Team