Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-23 at 15.00.51 (4).jpeg
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Dok. Kemenko Perekonomian)

Intinya sih...

  • Realisasi investasi kuartal III 2025 tembus Rp1.400 triliun, 73,6% dari target investasi nasional tahun ini

  • Capaian investasi menunjukkan kinerja positif dan pentingnya investasi bagi ekonomi nasional

  • Berbagai indikator ekonomi tunjukkan fundamental ekonomi RI kuat dengan kondisi makroekonomi yang cukup kondusif

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa realisasi investasi hingga kuartal III tahun 2025 diperkirakan telah mencapai Rp1.400 triliun atau sekitar 73,6 persen dari target investasi nasional tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp1.900 triliun.

Dengan demikian, tersisa sekitar Rp500 triliun yang perlu dikejar agar target investasi tahun ini dapat tercapai sepenuhnya. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, total investasi yang terealisasi baru mencapai Rp431,5 triliun. Artinya, secara kumulatif, capaian tahun ini melonjak sekitar 224 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).

Namun demikian, data resmi mengenai realisasi investasi kuartal III 2025 baru akan diumumkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada pertengahan Oktober.

2. Capaian investasi menunjukkan kinerja positif

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Airlangga menyampaikan capaian investasi pada tiga bulan ketiga 2025 itu diketahui dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, yang juga menjabat CEO Danantara.

Awalnya, realisasi investasi pada semester I 2025 sudah mencapai Rp942 triliun atau meningkat 13,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Kemarin saya berbicara dengan Menteri Investasi dan CEO Danantara ini di kuartal III 2025 targetnya tercapai. Jadi sekitar Rp1.400 triliun, dari target akhir tahun Rp1.900 triliun," tuturnya dikutip dari YouTube Permata Bank, Selasa (7/10/2025).

2. Investasi memiliki peranan penting bagi ekonomi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya investasi sebagai salah satu komponen utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, investasi juga memiliki peran langsung dalam penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Investasi sangat penting karena tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkaitan langsung dengan penyerapan tenaga kerja,” ujar Airlangga.

3. Berbagai indikator ekonomi tunjukkan fundamental ekonomi RI kuat

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Di samping itu, kondisi makroekonomi Indonesia saat ini cukup kondusif, dengan cadangan devisa yang mencapai sekitar 150 miliar dolar AS. Selain itu, inflasi terkendali pada level 2,65 persen, yang masih sesuai dengan target pemerintah sebesar 2 persen plus minus 1 persen.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan stabil,” tambahnya.

Dengan situasi ini, pemerintah optimis dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui peningkatan investasi.

Sementara itu, Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 sebesar 148,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.423,8 triliun dengan kurs Rp16.300 per dolar AS. Posisi cadev turun dari Agustus 2025 yang mencapai 150,7 miliar dolar AS

Penurunan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Rincian posisi cadev periode Januari-Agustus

  • Januari 156,1 miliar dolar AS

  • Februari 154,5 miliar dolar AS

  • Maret 157,1 miliar dolar AS

  • April 152,5 miliar dolar AS

  • Mei 152,5 miliar dolar AS.

  • Juni 152,6 miliar dolar AS

  • Juli 152 miliar dolar AS

  • Agustus 150,7 miliar dolar AS

Editorial Team