Menko Luhut Jamin Iklim Investasi Mobil & Motor Listrik di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Di tengah gencarnya mobil listrik masuk beroperasi di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Luhut menjamin iklim investasi terkait kendaraan listrik.
“Jadi saya minta investor jangan ragu, apapun yang bapak minta sepanjang itu dalam konteks nasional interest akan kami dukung. Apalagi nanti ada breakthrough dengan perpajakan,” kata Luhut ketika memberi sambutan pada Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
1. Mobil dinas harus berbasis listrik pada 2021
Di hadapan para tamu undangan yang merupakan pegiat kendaraan listrik serta agen pemegang merk (APM), Luhut pun mengatakan ia mengusulkan supaya pemerintah mulai beralih ke mobil dan motor dinas berbasis listrik.
“Saya sudah usul ke Presiden, kalau (aturan soal mobil listrik) ini sudah mateng, paling 2021 dan 2022, semua pengadaan barang untuk sepeda motor dan mobil wajib kendaraan listrik,” kata Luhut.
2. Beralih ke mobil listrik berarti menghemat uang negara
Menurut Luhut, peralihan kendaraan berbasis fosil menuju kendaraan berbasis listrik adalah suatu keharusan. Selain untuk menghemat kas negara yang dialokasikan sebesar Rp300 triliun bakal impor bahan bakar, mobil listrik juga lebih ramah lingkungan.
“Jakarta 75 persen sudah tercemar, 60 persennya akibat angkutan publik. Jadi dalam tiga tahun ke depan, (kalau) bisa ganti 50 persennya, maka Jakarta akan lebih tenang dan (anggaran untuk) energi (bisa) berkurang 50 persen,” sambung dia.
4. Indonesia mampu memproduksi kendaraan listrik sendiri
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Luhut optimistis Indonesia bisa memenuhi bahan baku dasar untuk kendaraan listrik.
“Cobalt ini adalah materi utama untuk baterai lithium. Sekarang, lithium baterai 75-80 persen (bahan dasarnya) ada di Indonesia, sehingga kenapa gak buat di Indonesia,” tambahnya.