Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Hingga Juni 2025, BTN Syariah membukukan aset senilai Rp65,56 triliun, meningkat 18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tersebut juga tercermin dari penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp48,46 triliun atau naik 17 persen yoy.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp55,23 triliun atau tumbuh 19,8 persen yoy. Dengan capaian ini, BTN Syariah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp401 miliar, naik 8,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tren pertumbuhan ini memperkuat posisi BTN Syariah sebagai salah satu pemain utama di industri perbankan syariah nasional. Sejalan dengan kinerja tersebut, proses spin-off BTN Syariah terus dikebut dan ditargetkan rampung pada akhir 2025," tegasnya.
Setelah resmi berpisah dari induk usaha, BTN Syariah akan bergabung dengan Bank Syariah Nasional (BSN) dan resmi berganti nama menjadi Bank Syariah Nasional. Transformasi ini diharapkan memperkuat struktur permodalan, memperluas jaringan layanan, serta menghadirkan produk perbankan syariah digital yang lebih kompetitif.