Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di SD Tugu, Jebres, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di SD Tugu, Jebres, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Purbaya dorong optimalisasi anggaran MBG untuk hindari pengalihan dana ke pos lain.

  • Realisasi penerima manfaat MBG baru mencapai 31,2 juta penerima dari pagu Rp71 triliun.

  • Implementasi anggaran MBG diharapkan dapat menggerakkan ekonomi rakyat melalui penyebaran dana dan peningkatan aktivitas ekonomi di bawah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang menyatakan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan dialihkan jika tidak terserap secara optimal.

Purbaya mendorong agar anggaran MBG diserap sepenuhnya. Namun, jika anggaran tersebut tidak terserap, dia menegaskan dana MBG tidak boleh dibiarkan menganggur dan harus dikelola dengan sebaik-baiknya.

“Malah bagus kalau bisa (anggaran terserap), tapi kalau enggak bisa menghabiskan, uangnya bagaimana? Dianggurin saja?” kata Purbaya, dikutip Rabu (15/10/2025).

1. Optimalkan anggaran MBG

Uji coba program makan bergizi gratis (MBG). (IDN Times/Larasati Rey)

Purbaya menjelaskan dana yang tidak terpakai tetap menimbulkan biaya karena pemerintah harus membayar bunga utang. Oleh karena itu, ia mendorong agar anggaran MBG diserap secara optimal sehingga tidak perlu dialihkan ke pos lain.

“Kan saya bayar bunga. Jadi kita dorong supaya anggaran itu tidak bisa dialihkan. Malah itu tujuan kita, supaya saya tidak bisa mengambil anggarannya karena anggarannya sudah habis,” kata Purbaya.

2. Realisasi penerima manfaat MBG capai 32,1 juta

Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan realisasi penerima MBG baru mencapai 31,2 juta penerima. Sementara, realisasi anggarannya adalah Rp20,6 triliun dari pagu Rp71 triliun atau sekitar 29 persen per awal Oktober 2025.

"Nah, kalau kita lihat sebarannya sudah berlangsung di seluruh Indonesia, Sumatra, dengan 6,6 juta penerima, Jawa sebesar 18,4 juta penerima, Kalimantan sebesar 1,36 juta penerima, dan seterusnya," jelasnya.

3. Ekonomi rakyat akan terdongkrak dari implementasi anggaran MBG

Ilustrasi: Pengolahan MBG di SPPG Gagaksipat, Boyolali. (IDN Times/Larasati Rey)

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan anggaran MBG yang terealisasi akan menggerakkan ekonomi rakyat. Sebab, ada simpul ekonomi baru, misalnya pemasokan bahan makanan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.

"Tadi kami lihat dana, semua akan terserap dengan baik, dan itu akan terjadi penyebaran, dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah. Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah, itu akan menggerakkan ekonomi," ujar Luhut.

Sebagai informasi, anggaran MBG di 2025 sebesar Rp71 triliun. Dengan anggaran tambahan sebesar Rp28 triliun, maka totalnya menjadi Rp99 triliun.

Editorial Team