Gautam Adani, Orang Terkaya Se-Asia (Sumber: https://www.instagram.com/gautam.adani)
Dilansir Forbes, pada 24 Januari 2023, Hindenburg Research mengungkapkan posisi jual terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Grup Adani dan menerbitkan sebuah laporan yang menuduh konglomerat India ini terlibat dalam manipulasi saham dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade.
Kemudian, pada 25 Januari, CFO Grup Adani, Jugeshinder Singh menepis tuduhan-tuduhan tersebut dalam sebuah pidato video. Hanya saja, usai tuduhan dilayangkan, kekayaan Adani merosot dari 126,4 miliar dolar AS menjadi 120 miliar dolar AS karena pasar saham India merespons secara negatif meskipun dia tetap menjadi orang terkaya ketiga di dunia.
Pada 26 Januari, Kepala Hukum Adani Group Jatin Jalundhwala kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa perusahaan sedang mengevaluasi ketentuan-ketentuan yang relevan di bawah hukum AS dan India untuk tindakan perbaikan dan hukuman terhadap Hindenburg Research.
Kemudian, pada 27 Januari, saham-saham yang terdaftar di Grup Adani dilanda aksi jual yang menyebabkan kekayaan bersih pendiri miliarder ini turun menjadi 98,1 miliar sehingga membuatnya keluar dari lima besar orang terkaya di dunia.
Grup Adani, pada 29 Januari menerbitkan bantahan setebal 413 halaman terhadap laporan Hindenburg Research.
Di tanggal 30 Januari, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Grup Adani terus terpukul di pasar saham karena kekayaan bersih Adani merosot sebesar 8,5 miliar dolar AS menjadi 88,2 miliar dolar AS.
Dan pada 31 Januari, Adani Group menyelesaikan penawaran saham lanjutan senilai 2,5 miliar dolar AS yang berhasil melampaui prediksi dan sepenuhnya diserap, dibantu oleh investasi dari investor institusional Timur Tengah dan miliarder India lainnya. Kekayaan bersih Adani naik sedikit menjadi 89,1 miliar dolar AS.
Memasuki 1 Februari, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Grup Adani kembali dilanda penurunan saham besar-besaran dengan perusahaan andalannya, Adani Enterprises, mengakhiri hari dengan kerugian 28,20 persen. Adani kehilangan gelar orang terkaya di Asia kepada rekan senegaranya Mukesh Ambani, dan turun ke peringkat 15 dalam daftar orang terkaya di dunia dengan estimasi kekayaan bersih sebesar 74,7 miliar dolar AS.
Pada 2 Februari, dalam pernyataan publik pertamanya sejak tuduhan Hindenburg, Adani membahas pembatalan penawaran saham lanjutan perusahaannya senilai 2,5 miliar dolar AS dengan mengatakan bahwa secara moral tidak tepat untuk melanjutkannya di tengah volatilitas pasar. Pernyataan sang miliarder gagal menenangkan pasar, mendorong Adani turun ke peringkat 16 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes dengan estimasi kekayaan bersih sebesar 64,2 miliar dolar AS.
Kemudian, 3 Februari, volatilitas di sekitar perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Grup Adani sedikit mereda, dengan perusahaan andalannya Adani Enterprises mengakhiri hari dengan kenaikan 1,38 persen. Namun, banyak dari unit publik grup ini yang mengalami penurunan di pasar. Setelah sempat keluar dari 20 besar dalam daftar perusahaan terkaya di dunia, Adani mengakhiri hari di urutan ke-17 dengan perkiraan total kekayaan bersih sebesar 61,7 miliar dolar AS.