Minyak Dunia Terancam Jadi Rebutan, Harga BBM Berpotensi Naik

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terancam naik akibat konflik yang terjadi di Timur Tengah, buntut dari perang Israel dan Hamas.
"Secara hitung-hitungan sebetulnya memang akan ada penyesuaian (harga BBM)," kata dia kepada IDN Times, Kamis (19/10/2023).
Bukan hanya karena faktor gejolak Timur Tengah, menurutnya kenaikan harga BBM di dalam negeri memang sudah terjadi dalam beberapa bulan ke belakang karena meningkatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah.
"Karena kan memang harga minyak juga selain ada konflik ini kan sebelumnya sudah di level yang cukup tinggi sebetulnya. Nilai tukar rupiah juga relatif di dalam level yang tinggi ya, di kisaran Rp15 ribuan," sambungnya.
1. Pemerintah bisa saja meminta Pertamina tahan harga BBM nonsubsidi
Meskipun kenaikan harga BBM nonsubsidi kemungkinan tidak dapat ditepis, menurutnya pemerintah bisa saja meminta PT Pertamina (Persero) untuk menahan harga BBM nonsubsidi.
"Kalau untuk Pertamina kan karena pemegang sahamnya pemerintah, bisa saja kemudian pemerintah minta untuk ditahan atas nama daya beli dan lain-lain, bisa dilakukan," tutur Komaidi.