Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengakui pemilihan provider yang menjadi mitra Kartu Prakerja tidak dilakukan secara lelang tender. Sebab, tidak ada penyelenggaraan barang atau jasa yang dibayarkan oleh pemerintah kepada perusahaan digital yang menjadi mitra.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan proses tersebut tidak melalui lelang karena anggaran program senilai Rp5,6 triliun akan langsung diterima oleh 5,6 juta peserta penerima manfaat program Kartu Prakerja.
"Karena duitnya di Babun (Bendahara Umum Negara). Uangnya langsung turun kepada peserta, bukan di kementerian/lembaga. Perpres 16/2018," kata Denni dalam webinar virtual, Jumat (19/6).
Meski demikian, menurutnya, program Kartu Prakerja telah melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). "LKPP yang waktu itu kita undang sejak awal penyusunan perpres mengatakan ini bukan lelang pengadaan barang dan jasa dalam Prakerja."