Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang rupiah (Pixabay.com/Nuril Anwar)
ilustrasi uang rupiah (Pixabay.com/Nuril Anwar)

Intinya sih...

  • Aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp5,13 triliun pada 2-5 Desember 2024.
  • Pembelian bersih asing mencapai Rp22,13 triliun di pasar saham dan Rp32,33 triliun di pasar SBN sepanjang 2024.

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) melaporkan pada periode 2 hingga 5 Desember 2024, terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik sebesar Rp5,13 triliun.

Rincian transaksi menunjukkan investor asing atau nonresiden melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp1,24 triliun di pasar saham. Namun, terdapat penjualan bersih (net sell) sebesar Rp1,37 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

"Dan jual neto sebesar Rp5 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, dikutip Sabtu (7/12/2024).

1. Sekuritas Rupiah BI laris manis sejak awal tahun Rp175,89 triliun

ilustrasi Bank Indonesia (unsplash.com/Aini Rahmadini)

BI juga melaporkan sepanjang 2024 hingga 5 Desember, investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp22,13 triliun di pasar saham, Rp32,33 triliun di pasar SBN, dan Rp175,89 triliun di SRBI.

Khusus pada semester II-2024, pembelian bersih oleh asing mencapai Rp21,79 triliun di pasar saham, Rp66,29 triliun di pasar SBN, dan Rp45,54 triliun di SRBI.

2. Imbal hasil surat berharga Indonesia mengalami kenaikan

Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada akhir perdagangan Kamis (5/12/2024), imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun tercatat naik ke level 6,89 persen, sementara yield obligasi pemerintah AS (US Treasury Note) dengan tenor yang sama mengalami kenaikan menjadi 4,176 persen.

"Pada pagi hari Jumat, 6 Desember 2024 yield SBN 10 tahun naik ke 6,90 persen," ujarnya.

Sementara itu, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia dengan tenor lima tahun mencatat penurunan, dari 74,01 basis poin (bps) pada 29 November 2024 menjadi 70,91 bps pada 5 Desember 2024.

Penurunan CDS mengindikasikan perbaikan persepsi risiko terhadap pasar keuangan Indonesia di mata investor global.

3. BI optimalkan bauran kebijakan untuk dukung ketahanan ekonomi

Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Dia menyampaikan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga stabilitas ekonomi nasional. Selain itu, Bank Indonesia juga berkomitmen untuk mengoptimalkan strategi bauran kebijakan yang diterapkan.

"Mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,"ujarnya.

Editorial Team