Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi warung sembako (pixabay.com/EmAji)

Salah satu usaha yang cukup menguntungkan untuk menambah pemasukan adalah membuka warung sembako. Meski terlihat sederhana, tapi usaha warung sembako bisa dibilang cukup stabil karena barang-barang yang dijual adalah bahan kebutuhan pokok masyarakat. Sembako tentu selalu dibutuhkan oleh siapa pun dan kapan pun.

Lantas, berapa perkiraan modal usaha sembako? Membuka usaha warung sembako sebenarnya tidak membutuhkan modal yang sangat besar. Kamu bisa mulai dengan menyiapkan stok sembako yang terbaik dari pemasok sambil menyiapkan tempat jualan. Kamu bisa menyewa kios kecil atau memanfaatkan teras atau garasi rumah.

Berikut perkiraan modal usaha sembako beserta rincian dan tips memulainya. Simak sampai selesai, ya!

1. Berapa modal usaha sembako?

Warung kelontong di Pasar Pasir Gintung yang menjual minyak goreng. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Modal usaha sembako sebenarnya bisa beragam tergantung barang apa saja yang dijual dan di mana lokasi berjualan. Jika harus menyewa kios di tepi jalan yang strategis, tentu modalnya akan lebih besar dibandingkan hanya menggunakan teras atau garasi rumah.

Variasi barang yang dijual juga harus ditentukan sejak awal. Sesuai namanya, mulailah dari sembilan bahan pokok, yaitu beras, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, ikan, gula pasir, dan garam. Jika dirasa kurang, maka tambahkan beberapa bahan masakan dasar lainnya, seperti daun bawang, kunyit, jahe, laos, dan sebagainya.

Pada dasarnya, modal usaha sembako mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 jutaan saja. Jumlah tersebut sudah termasuk stok barang yang dijual dan perlengkapan jualan sederhana.

2. Rincian modal usaha sembako

Editorial Team

Tonton lebih seru di