Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampakan bagian luar Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Penampakan bagian luar Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Target operasional penuh proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali mundur menjadi Oktober 2023. Data terakhir, perkembangan proyek itu mencapai 91 persen.

Manager Corporate Communication Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Emir Monti mengatakan, proyek KCJB akan melaksanakan masa pengenalan pada Agustus sampai September 2023.

"Jadi Agustus, September itu masa pengenalan," kata Emir dalam site visit Proyek Stasiun Halim KCJB di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

1. Target operasi proyek KCJB berkali-kali molor

Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti dalam site visit Proyek Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dari rangkuman IDN Times, target operasi komersial KCJB telah molor sebanyak empat kali. Pertama, proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada 2021. Lalu, pemerintah merevisi kembali target operasi pada akhir Desember 2022.

Dikarenakan banyak hal, target operasi KCJB mundur lagi menjadi Juni 2023. Namun, kini target operasi secara komersial mundur lagi ke Oktober 2023.

Emir mengatakan, sertifikasi dan izin operasi KCJB masih dalam proses di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Jadi untuk sertifikasi dan izin operasi itu terus kita persiapkan bersama dengan Kemenhub, sehingga kita tetap bisa mengoperasikan KCJB sesuai dengan aturan yang berlaku," tutur Emir.

2. Rincian perkembangan proyek KCJB

Site visit Proyek Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Nantinya, KCJB beroperasi di empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

Saat ini, perkembangan proyek secara keseluruhan sudah mencapai 91 persen. Adapun perkembangan pembangunan Stasiun Halim sudah 92 persen, Stasiun Karawang dan Tegalluar 93 persen, dan Stasiun Padalarang 63 persen.

"Sejak bulan Mei kemarin kita sudah lakukan uji coba menggunakan kereta inspeksi untuk jalur KCJB, di mana dari awalnya 60 km per jam, ditingkatkan 80 km per jam, 100 km, 180 km, dan kemarin 200 km per jam," ucap Emir.

3. Masa pengenalan KCJB akan dibuka untuk masyarakat umum secara terbatas

Peron Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada Agustus, KCIC akan mengenalkan KCJB ke masyarakat, dengan pengoperasian secara terbatas. Saat masa pengenalan, masyarakat bisa menggunakan KCJB dengan rute Stasiun Halim-Padalarang.

"Halim-Padalarang untuk tahap awal. Dan akan ditambah secara bertahap," tutur Emir.

Nantinya, masyarakat bisa menaiki kereta feeder menuju Stasiun Bandung dari Stasiun Padalarang.

Saat ini, KCIC dan pemerintah masih melakukan kajian apakah saat masa pengenalan masyarakat akan dikenakan tarif atau gratis.

"Untuk teknisnya, teknisnya apakah Rp1, Rp17, Rp1.000, itu masih dikaji. Karena menyangkut teknis. Kemarin LRT dari Rp0 menjadi Rp1, karena dia harus taping. Lebih ke teknis sih bukan menjadi berbayarnya," ucap Emir.

Editorial Team