Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi minyak bumi (freepik.com/freepik)
Ilustrasi minyak bumi (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Pemutusan hubungan kerja dan pemogokan massal.

  • Dampak pemogokan terhadap produksi dan keamanan energi nasional.

  • Penyelesaian melalui mediasi pemerintah dan penangguhan pemogokan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nigeria mengalami penurunan produksi minyak sekitar 16 persen selama pemogokan pekerja dalam tiga hari yang berlangsung pada akhir September hingga awal Oktober 2025. Pemogokan ini dipicu oleh pemecatan lebih dari 800 pekerja berserikat di Kilang Dangote, kilang minyak terbesar di Afrika.

Pada Senin (29/9/2025), Nigeria kehilangan produksi minyak mentah sebanyak 283 ribu barel per hari, yang setara dengan 16 persen total produksi nasional. Selain itu, produksi gas juga turun sekitar 1,7 miliar kaki kubik standar per hari, dan terjadi kekurangan pasokan listrik lebih dari 1.200 megawatt akibat penutupan fasilitas terkait.

1. Pemutusan hubungan kerja dan pemogokan massal

Pada Minggu (28/9/2025), Dangote Petroleum Refinery memberhentikan lebih dari 800 pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja PENGASSAN. Pemecatan ini memicu kemarahan serikat sehingga mengorganisasi pemogokan nasional mulai Senin (29/9/2025).

Menurut pernyataan serikat pekerja, mereka menolak pemecatan yang dianggap tidak adil dan bertujuan mempertahankan hak pekerja terhadap kebebasan berserikat dan kesejahteraan yang layak.

"Kami menghargai solidaritas dan komitmen anggota kami selama masa kritis ini. Tetap waspada dan bersatu," ujar Sekretaris Jenderal PENGASSAN, Lumumba Okugbawa, dilansir Bloomberg.

2. Dampak pemogokan terhadap produksi dan keamanan energi nasional

Laporan dari National Petroleum Company Limited (NNPC) mengungkapkan dampak serius pemogokan dengan penundaan sekitar 283 ribu barel minyak mentah per hari dan 1,7 miliar kaki kubik gas. Dampak lain berupa gangguan pada fasilitas utama seperti unit produksi terapung Bonga milik Shell, fasilitas gas Oben, serta penundaan startup LNG Trains 5 dan 6.

NNPC memperingatkan bahwa gangguan ini berpotensi mengancam keamanan energi nasional jika berlanjut.

"Kami telah menerapkan strategi kontinuitas bisnis dan menggunakan personel non-serikat untuk menjaga operasi, tetapi kerugian pendapatan signifikan tetap terjadi," kata juru bicara NNPC, Andy Odeh, dikutip Business Insider Africa.

3. Penyelesaian melalui mediasi pemerintah dan penangguhan pemogokan

Setelah perundingan antara serikat PENGASSAN, manajemen Dangote Refinery, dan mediasi pemerintah, pada Rabu (1/10/2025), pemogokan resmi dihentikan. Dalam kesepakatan, pekerja yang diberhentikan mendapat tawaran penempatan kembali di perusahaan grup Dangote tanpa pengurangan gaji.

Menteri Tenaga Kerja Nigeria menegaskan hak berserikat dijunjung tinggi dan PENGASSAN setuju untuk memulai proses penghentian pemogokan. Namun, ketua PENGASSAN, Comrade Festus Osifo, mengingatkan bahwa pengentian ini bersifat sementara dan jika kesepakatan dilanggar, pemogokan akan dilanjutkan tanpa peringatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team