Lebih rinci, penurunan ekspor pada Januari 2023 terjadi pada sektor nonmigas. Ekspor nonmigas di awal 2023 tercatat sebesar 20,83 miliar dolar AS, turun 6,84 persen dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 22,36 miliar dolar AS.
"Ini disebabkan penurunan, pertama bahan bakar mineral atau kode HS 27 turun 8,19 persen. Bijih logam, terak dan abu HS 26 turun 36,44 persen. Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati atau kode HS 15 turun 9,95 persen. Besi dan baja, kode HS 72 turun 9,26 persen," kata Habibullah.
Adapun ekspor migas masih mengalami pertumbuhan secara mtm. Pada Januari 2023, nilai ekspor migas Indonesia sebesar 1,49 miliar dolar AS, tumbuh 0,98 persen dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 1,47 miliar dolar AS.