Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar melemah setelah rilis data inflasi AS terbaru dirilis pada Rabu (13/9/2023), yang menunjukkan harga konsumen AS mengalami peningkatan tertinggi dalam 14 bulan pada Agustus. Itu terjadi seiring kenaikan harga BBM. Namun, kenaikan inflasi dasar tahunan adalah yang terkecil dalam hampir dua tahun.
Angka-angka tersebut, kata Ibrahim, gagal mengubah pandangan mengenai penghentian sementara kenaikan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) minggu depan. "Dan perhatian kini beralih ke pertemuan bulan November sebagai pertemuan penting dalam menentukan sentimen pasar," sebutnya.
Ditambahkan Ibrahim, tingkat inflasi inti AS menunjukkan tanda-tanda stabil pada tingkat yang lebih rendah, namun kenaikan harga minyak mentah dapat mendorong tingkat inflasi umum lebih tinggi lagi.
"Masih banyak data inflasi AS yang harus dicerna pada Kamis malam, dalam bentuk harga produsen bulan Agustus, sementara penjualan ritel diperkirakan menunjukkan perlambatan tingkat pertumbuhan karena konsumen membatasi pengeluaran," sambungnya.