Jakarta, IDN Times – Dua tahun lalu, tepatnya 14-15 Mei 2017, Presiden Joko Widodo pergi ke Tiongkok menghadiri KTT Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok (Belt and Road Initiative/BRI) atau yang juga disebut One Belt One Road atau OBOR. Saat itu, Jokowi mempelajari konsep kaukus ekonomi dunia, OBOR Tiongkok, itu.
April lalu giliran Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga menghadiri forum ini. Ia menekankan tentang pentingnya sinergi antara strategi pembangunan nasional dengan pelaksanaan proyek dalam kerangka kerja sama BRI.
Selain tentang strategi pembangunan nasional, Wapres RI dalam forum itu juga menekankan pentingnya prinsip kepemilikan (ownership) dorongan nasional (national driven) untuk berbagai proyek dan kerja sama dalam kerangka BRI. Forum ini semakin menambah panjang daftar kerja sama Indonesia dengan Tiongkok. Dan membuat Indonesia akan sulit keluar dari ‘cengkraman’ Tiongkok.
“Kita semakin sulit keluar dari tawaran BRI karena peran Tiongkok sudah terlampau besar,” kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam sebuah diskusi seperti dilansir Antara.