Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ucapan Rachmat sejalan dengan raihan pertumbuhan pendapatan Bukalapak. Pada 2020, Bukalapak sukses membukukan pendapatan hingga Rp1,35 triliun.
Capaian itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang hanya Rp1,07 triliun. Pendapatan yang diperoleh Bukalapak selama 2019 dan 2020 cenderung tumbuh signifikan mengingat pendapatan perseroan pada 2018 hanya Rp292 miliar.
"Dari 2018 hingga 2020, rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) pendapatan perseroan mencapai 115 persen," ujar Rachmat.
Selain pendapatan, jumlah transaksi yang didapat Bukalapak pun terus bertumbuh. Selama 2020, Bukalapak mencatat transaksi senilai Rp85,08 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode 2019 dan 2018 yang masing-masing Rp57,39 triliun dan Rp28,34 triliun.
Sementara itu, Bukalapak juga terus memperbaiki pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA ada di kisaran Rp1 triliun.
Sebelumnya pada 2020, EBITDA Bukalapak tercatat minus Rp1,67 triliun, kemudian minus Rp2,68 triliun pada 2019, dan minus Rp2,22 triliun pada 2018.