Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)
Tirta lebih lanjut mengatakan bahwa fenomena peningkatan jumlah investor di pasar modal tersebut merupakan perkembangan yang menggembirakan. Namun, ia merasa peningkatan jumlah investor ini harus dibarengi pula dengan penerapan tiga program utama dalam menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Program pertama yaitu program peningkatan literasi keuangan, khususnya pemahaman terhadap investasi pada instrumen keuangan agar investor semakin cakap dalam hal pemahaman dan dalam pengambilan keputusan investasi.
“Perlu dicatat bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat, khususnya di pasar modal, itu masih rendah yaitu hanya 5 persen masyarakat yang memahami produk pasar modal. Jauh di bawah tingkat literasi keuangan nasional yang rata-rata sebesar 38 persen,” katanya.
Meski demikian, ia juga mengatakan yakin bahwa investor ritel yang melek keuangan akan dapat melindungi dirinya sendiri dari praktek penipuan dan investasi ilegal. Mereka juga dapat memilih produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan dengan mempertimbangkan aspek risiko, legalitas produk, serta kewajaran penawaran-penawaran produk.
“Oleh karena itu, segala upaya untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya di bidang pasar modal terus kita dorong,” katanya.