Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
OJK menyebut IHSG telah menguat 2,2 persen sepanjang tahun 2020 ini (month to date/mtd) dan mencatatkan all time high pada level 7.276,19 pada 21 April lalu. Lebih lanjut, OJK menyebut hingga 26 April 2022, penghimpunan dana di pasar modal melalui Penawaran Umum Saham, Obligasi, dan Sukuk telah mencapai Rp85 triliun dengan penambahan 20 emiten baru.
“Hal ini menunjukkan optimisme investor domestik maupun global atas perekonomian domestik yang terus pulih,” ungkap OJK.
Selain itu, fungsi intermediasi perbankan pada Maret 2022 juga kembali mencatatkan tren positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,67 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dengan seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama UMKM dan ritel.
Secara sektoral, OJK mengungkapkan mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara month to month/mtm, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga yang masing-masing sebesar Rp20,2 triliun, Rp19,3 triliun, dan Rp16,7 triliun.
“Hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 9,95 persen yoy terutama didorong oleh giro yang tumbuh sebesar 88,56 triliun,” katanya.