Jakarta, IDN Times - OpenAI, pengembang ChatGPT, memenangkan kontrak senilai 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp3,2 triliun dari Departemen Pertahanan AS untuk penyediaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Langkah ini memperkuat posisi perusahaan dalam sektor pertahanan.
Pentagon mengumumkan kontrak tersebut pada Senin (16/6/2025), menegaskan upaya AS mengintegrasikan AI guna menghadapi tantangan keamanan nasional. Kolaborasi ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap peran sektor swasta dalam modernisasi militer.